Tim pengabdian kepada masyarakat UNS bekerja sama dengan ADOBSI mengadakan kegiatan workshop penulisan puisi antikorupsi di SMA N 1 Andong dan MA Al Futuhiyyah Andong, Boyolali, Jumat-Sabtu (27-28 Juli 2018).
Tujuan kegiatan ini sebagaimana diungkapkan ketua tim, Chafit Ulya, adalah untuk meningkatkan kompetensi literasi antikorupsi di kalangan siswa SMA melalui pelatihan penulisan puisi. “Dari kegiatan ini, siswa-siswa SMA bisa menjadi lebih melek terhadap masalah korupsi dan harapan ke depannya mereka dapat menjadi generasi antikorupsi yang akan menjadikan Indonesia lebih bermartabat di masa mendatang”, paparnya dalam sambutan.
Sebanyak 80 siswa dari dua sekolah dilatih menuangkan gagasan mereka tentang masalah korupsi di Indonesia ke dalam karya puisi. Karya-karya puisi tersebut selanjutnya akan diterbitkan dalam sebuah antologi puisi.
Kegiatan workshop ini menghadirkan Sosiawan Leak, sastrawan sekaligus koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK) sebagai narasumber utama. Hadirnya koordinator PMK ini tentunya memberikan kesan tersendiri di kalangan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.
Hari pertama kegiatan dilaksanakan di SMA N 1 Andong. Dalam sambutannya, Kepala SMA N 1 Andong, Jumadi, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim IbM UNS atas jalinan kerja sama tersebut. “Kegiatan ini juga sekaligus sejalan dengan visi sekolah dalam mewujudkan budaya literasi di sekolah”, ungkapnya kemudian. Sementara itu, hari kedua, kegiatan dilaksanakan di MA Al Futuhiyyah. Acara di Ponpes Al Futuhiyyah juga disertai acara peluncuran novel karya salah satu santri di ponpes tersebut. “Kegiatan workshop penulisan puisi dan launching novel ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan ponpes kepada masyarakat luas”, ungkap Kepala Madrasah saat ditemui.
Workshop dua hari ini diawali dengan pemaparan program oleh ketua tim pengabdi. Kemudian, peserta dilatih dengan berbagai teknik penulisan puisi yang baik oleh narasumber, mulai dari teknik mengelola gagasan, teknik memilih dan memadatkan kata, hingga teknik memberikan sentuhan rasa dalam puisi. Berbagai metode digunakan untuk mengoptimalkan potensi kepenyairan peserta, di antaranya brainstorming, metode menulis estafet, hingga metode saintifik yang sedang menjadi ruh dalam dunia pembelajaran. Peserta tampak antusias mengikutinya tanpa menunjukkan sedikit pun rasa lelah. Kegiatan ini pun mampu menelurkan gagasan-gagasan kreatif siswa dalam bentuk puisi yang selanjutnya akan diterbitkan dalam bentuk antologi puisi.